Pemimpin untuk Bangsa yang Terjajah

20131002-23457_2

Indonesia merupakan sebuah negara bangsa yang terletak di sebelah tenggara Asia yang sebagian wilayahnya masuk ke dalam gugusan benua Australia. Letaknya yang dilalui oleh garis khatulistiwa memberikan anugerah bagi negara bangsa ini yaitu menjadi negara yang beriklim tropis sehingga mengalami dua musim saja. Musim Hujan dan Musim Kemarau dimana perbedaan suhu di daerah ini tidak begitu signifikan sehingga Indonesia menjadi hunian yang nyaman bagi seluruh makhluk hidup di dalamnya khususnya warga negaranya.

Tentu kita tidak akan lupa bahwa negara bangsa ini merupakan daerah yang subur dimana tongkat kayu dan batu pun bisa jadi tanaman. Perairannya yang luas juga menghadirkan kekayaan laut yang melimpah. Sesering apapun negara bangsa ini ‘diambil’ kekayaannya pasti masih ada harapan untuk menumbuhkan dan mengembangkannya kembali.

Empat abad terakhir, dimana wilayah Indonesia sebelumnya dikenal sebagai wilayah yang terdiri dari banyak kerajaan yang mengelola kekayaannya secara alami sebelum kemudian datanglah orang-orang eropa dari inggris, belanda dan portugis memasuki wilayah yang dulunya dikenal pula dengan nama nusantara. Di wilayah ini pula, sempat berdiri kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya, Majapahit, Mataram hingga Kerajaan Samudera Pasai sampai dengan Kesultanan Jogjakarta dan kerajaan-kerajaan yang tidak diungkapkan dalam pelajaran sejarah di sekolah-sekolah umum.

Mengelola wilayah seluas ini tentunya tidaklah mudah. Butuh kerja bersama setiap warga negara yang tinggal di negara bangsa Indonesia ini. Kalau kita masih terus berpangku tangan kepada Presiden di Negara Republik ini. Tentu kita hanya akan menjadi bagian kecil yang diperhatikan terlebih kalau kita terletak di daerah yang minim akses informasi dan transportasi. Sudah tujuh kali Presiden Republik Indonesia berganti, akan tetapi masih banyak pula masalah yang belum terselesaikan. Bicara tentang pemimpin maka sudah saatnya kita melihat kepada diri kita sendiri.

Anggapan bahwa negara ini masih terjajah terus kita dengar. Perampasan kekayaan oleh korporasi asing pun tidak kunjung berhenti. Puncak pemerintahan pun mencoba dipermainkan hanya untuk kepentingan sebagian kecil kelompok saja. Kita harus sadar bahwa saat ini kita harus bangkit minimal kita harus melawan anggapan bahwa negara ini masih terjajah!

Benahi diri kita, maksimalkan potensi diri kita berkontribusi untuk bangsa dan negara. Jangan mau menjadi karyawan dan pegawai yang diperas keringatnya untuk melebarkan penjajahan asing. Buatlah diri sendiri mapan dan sebarkanlah semangat untuk memperbaiki Indonesia. Mulai dari diri sendiri kemudian tularkan kepada saudara dan kerabat kita hingga kita mampu menggerakkan seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di negara bangsa ini untuk Indonesia yang Berdaulat. Indonesia yang bermartabat dan Indonesia yang berdikari, Berdiri diatas kaki sendiri!

Tinggalkan komentar